Dua jadi Lima

Kemarin kini dan nanti

Tujuh tahun yang lalu, cepat sekali lewatnya. Terasa sulit untuk di ungkapkan, betapa bahagianya melewati masa masa itu.

Belajar pelajaran apa yang hidup ajarkan. Siang di tunjukkan, dan malampun di ajarkan.

Kehidupan juga yang selalu membawakan payung teduh agar tidak basah di saat hujan. Hidup menghidupi dan  mengajari bagaimana selama 7 tahun  menyikapi kemarau yang panas menyengat jadi menyenangkan.

Selalu tersenyum mengingat semua itu.

Kini dua telah jadi lima, hmmm....sungguh menawan hati hidup ini.

100 tahun lagi saya masih ingin main bulutangkis, sementara istri masih ingin nyetir mobil favoritnya untuk jalan jalan dengan cucu-cucunya.

 Hmm...wonderfull...

Hari ini Amazing

Meski masih ngantuk, kita tetap berangkat. Tak dapat di pungkiri capek dan lelah juga terasa. Tapi itu nampaknya tidak berpengaruh pada Krishna, yang penting jalan terus.

Hari ini nampak berbeda, karena kakak tidak ikut, jadi tidak ada yang pegang setir. Kalau sudah begini ayah yang pegang setir dan jadi mesinnya.

Benar benar amazing. Paha, pinggang dan kaki terasa pegal, tapi itu terhapus karena sepanjang jalan kita senang dan senang.

Setiap hari serasa baru

Ini memang perasaan aneh yang saya alami, entah sejak kapan perasaan ini ada, setiap hari setiap saat serasa baru, serasa ada yang membuat hati nyaman dan damai.

Ini tentu berbeda tiap orang, saat mereka sama anak anak, teriakan, tangisan dan sikap sikap mereka yang lucu, membuat kebahagiaan selalu dekat.

Nggak nyangka, begini ya punya anak itu!

Keren, setiap pagi bangun tidur prucut, ayah harus siap siaga bila si krishna bangun tanpa basa basi langsung ngajak keliling Sembungan dan Mall Suncity.

Beruntung ada kak Jihan yang siap pegang setir, kalau tidak bisa langsung sakit pinggang ayah harus nyetir dan ndorong mobil :D